Senin, 21 November 2016

Tabulampot

adalah metode budidaya tanaman buah di dalam pot. Membutuhkan tantangan tersendiri bagi pecinta tanaman bagaimana merawat tanaman di dalam pot.
Tips Perawatan Tabulampot
Budidaya tanaman buah-buahan dalam pot (tabulampot) banyak yang suka karena mempunyai beberapa kelebihan atau keuntungan terutama bagi orang-orang yang mempunyai hobi tanaman buah, tapi tinggal di daerah perkotaan, diantaranya :
1.   Pemanfaatan lahan yang digunakan pada halaman sempit
2.   Mudah dipindah tanpa merusak tanaman
3.   Bisa berfungsi sebagai tanaman hias
4.   Dapat diatur untuk masa berbunga dan berbuahnya





Merawat tabulampot membutuhkan seni tersendiri, juga pemahaman lebih terhadap jenis tanaman, karena setiap tanaman memiliki karakteristik yang berbeda. Jadi perlakuannya pun juga berbeda.

Pada kesempatan ini kami ingin berbagi pengalaman dan semoga bisa dijadikan referensi, mudah-mudahan berhasil.

Seperti yang telah kami sebutkan diatas, masing-masing tanaman mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Kami akan menyajikan tips perawatan tabulampot yang secara umum, yang bisa diaplikasikan untuk setiap jenis tanaman.



Media Tanam
Ada beberapa alternatif untuk media tanam. Kami biasa menggunakan campuran tanah(merah), kemudian pupuk kandang (kambing) dan sekam padi yaitu dengan perbandingan 1:1:1. Sekam padi sebagai penggembur tanah, disamping bila sudah hancur bisa sebagai pupuk juga. Jadi apabila sekam tidak tersedia, maka campuran tanah dengan pupuk saja juga bisa. Yang terpenting, media bersifat gembur atau bersifat forous.

Pemilihan Pot
Pemilihan untuk ukuran pot disesuaikan ukuran bibit yang hendak ditanam. Apabila bibit masih ukuran kecil, maka gunakan pot kecil. Tujuannya yaitu, disamping menyangkut keindahan, penggunaan ukuran pot bertahap, nantinya akan lebih memudahkan di dalam penggantian media tanam. Maksudnya yaitu pada saat media tanam bila sudah waktunya ditambah ataupun diganti, dapat dilakukan bersama-sama dengan penggantian pot juga ke ukuran yang lebih besar.


Penyiraman
Penyiraman sebaiknya dilakukan setiap hari kecuali bila media tanam masih basah. Penyiraman bisa dilakukan pagi atau sore. Tapi sebaiknya, bila pagi (sebelum jam 8 pagi) maka pagi terus, kalau dilakukan sore (setelah jam 4) maka sore terus.



Pemupukan
Pemupukan biasanya dilakukan secara berkala tiap tiga bulan sekali, atau pun minimal dua kali setahun yaitu pada saat awal musim hujan dan pada awal musim kemarau. Sebaiknya pakailah selalu pupuk organik. Gunakanlah pupuk kimia secara bijak. Artinya yaitu penggunaan pupuk kimia sebaiknya hanya pada waktu dan juga dosis yang memang dibutuhkan, contoh seperti pada proses pembungaan/pembuahan yang memerlukan unsur pupuk (unsur hara mineral makro) P juga K yang tinggi, serta pupuk yang di dalamnya mengandung unsur mikro seperti Ca, Mg, Mn, Zn dan Fe dll. Unsur Mg misalnya, mempengaruhi saat pembentukan klorofil tanaman, sehingga untuk fotosintesis berjalan optimal. Selain itujuga Mg berfungsi sebagai katalisator yang melakukan penyerapan unsur P dan K.

Pemangkasan
Pemangkasan yaitu bertujuan untuk ; pembentukan tajuk yang baru, pemeliharaan, untuk produksi dan peremajaan. Jadi tanaman memerlukan beberapa tahap pemangkasan. Pada saat tanaman yang masih kecil, pemangkasan yang diperlukan untuk membentuk pencabangan. Dan pemangkasan pemeliharaan diantaranya untuk memangkas cabang / tunas air dan juga cabang bagian dalam yang tidak terkena oleh matahari langsung. Pemangkasan produksi yaitu lebih berhubungan dengan tanaman yang membutuhkan pemangkasan untuk merangsang pembungaan. Sementara untuk pemangkasan peremajaan dilakukan tanaman yang sudah tua ataupun tanaman sudah terlalu besar untuk ukuran pada tabulampot.

Pembungaan atau Pembuahan
Ada beberapa cara yang bisanya dilakukan untuk merangsang pembungaan, contohnya pemupukan, stress air, kemudian pelukaan dan pemberian zat pengatur tumbuh. Kami sebenarnya jarang melakukan perlakuan untuk merangsang terjadinya pembungaan karena hanya dengan pemupukan rutin saja seringkali sudah cukup. Tapi jika memang diperlukan kami akan lebih memilih melakukan perlakuan pemupukan. Bahkan kami juga tidak merekomendasikan cara lain. Karena Alasannya, cara-cara selain pemupukan membutuhkan keterampilan lebih.

Perlakuan pemupukan yang dilakukan dengan cara :
1.   Sebelum dilakukan adanya perlakuan, yaitu minimal 1 bulan sebelumnya tanaman sudah diberi asupan cukup berupa pupuk organik, yang diberika berupa pupuk organik murni misalnya pupuk kandang ataupun kompos, bisa juga dengan pupuk organik buatan yang banyak tersedia dipasaran.
2.   Pastikan juga tanaman telah mempunyai cukup umur dan tanaman sudah benar-benar dalam keadaan sehat yaitu ditandai dengan pencabagan merata, kemudian warna daun hijau tua yang mengkilat dan tidak dalam keadaan terserang hama atau penyakit.
3.   Pastikan juga tanaman tersebut tidak sedang berpucuk atau berdaun muda.

Setelah syarat-syarat 1 sampai dengan 3 dipenuhi, maka perlakuan pemupukan yang berguna untuk merangsang pembungaan bisa dilakukan dengan cara :
·         Memberikan pupuk (yaitu unsur hara mineral yang makro) dengan kandungan Fosfor juga Kalium yang tinggi.
·         Apabila pupuk yang dipakai tidak mengandung unsur mineral mikro, maka tambahkan unsur hara yaitu mineral mikro seperti Ca, Mg, Zn, dan yang lain-lain sebagai pelengkap.
·         Apabila tanaman telah mengeluarkan bunga, maka berikan pupuk dengan kandungan K lebih tinggi.
·         Sampai dengan buah matang, maka ulangi pemberian pupuk berkandungan K. Dengan demikian diperoleh buah yang lebih besar serta manis.

Pengendalian Hama
Untuk merawat dan menjaga tanaman dari serangan hama penyakit, maka dapat saja dilakukan dengan penyemprotan anti hama / penyakit secara rutin. Sebaiknya gunakanlah pestisida organik.

Penempatan Tanaman
Tanaman ditempatkan di lokasi yang mendapatkan sinar matahari secara langsung minimal 8 jam per harinya.

Jangan ragu untuk menghubungi kami jika ada yang akan ditanyakan lebih lanjut seputar Tabulampot, di 08157913338.